Saturday, 23 September 2023

Tesla Bikin Baterai Terbesar di Dunia, Untuk Apa?

shopee,boostr,tools,shopee tools,shopee booster

Teknonisme.comTesla telah berjanji untuk membantu Australia Selatan dengan masalah energinya, dan telah melakukan perjanjian tersebut dengan perencanaan membangun baterai terbesar di dunia dalam waktu kurang dari 100 hari.

Perusahaan yang notabene adalah perusahaan otomotif listrik ini telah membangun baterai lithium ion terbesar di dunia dalam waktu yang singkat. CEO Tesla Elon Musk telah menulis pada twitter-nya pada saat penandatanganan,”100 hari dari kontrak ditandatangani atau gratis,” seperti dilansir dari Ubergizmo, Jumat (24/11).

Pemerintah daerah setempat telah mengeluarkan siaran pers yang memastikan bahwa rangkaian baterai 100MW telah selesai. Dan saat ini baterai itu akan diberi energi dan diuji dalam beberapa hari kedepan.

Baterai lithium ion terbesar di dunia ini akan membantu masalah energi yang saat ini terjadi di Australia yang melumpuhkan beberapa wilayah. Setelah adanya baterai ini, diharapkan wilayah yang bermasalah akan memiliki daya cadangan di musim panas ini.

BACA JUGA:

Australia mengalami pemadaman pada bulan September tahun lalu yang menyebabkan banyak perdebatan politik tentang keamanan energi di sana. Hal ini terjadi karena sumber energi pada wilayah itu tak mampu memenuhi syarat penggunaan.

Baterai dari Tesla ini sekarang akan menyimpan sejumlah besar energi dari sumber terbarukan, seperti angin dan matahari, dalam waktu yang panjang. Baterai ini akan mengirimkan energi dari sumber terbarukan tersebut ke grid saat pemakaian tinggi.

Dalam beberapa hari mendatang, baterai akan diuji coba untuk memastikan dapat digunakan dengan optimal dan memenuhi persyaratan pemerintah.

Tesla dan pemerintah Australia Selatan menandatangani kesepakatan ini pada akhir September lalu. Saat itulah penghitungan mundur 100 hari dimulai. Kini Tesla telah mampu memenuhi janjinya, dengan menyelesaikan proyek ini dalam waktu dua bulan. Seluruh proyek dikatakan memakan biaya sebesar USD 50 juta atau setara dengan Rp 650 miliyar.

Baca juga artikel menarik lainnya terkait Tesla atau informasi teknologi lain di Teknonisme.


Cari Info Digital & Teknologi Lebih Banyak:

Comments

comments