Meski Tercaci, Bisnis Facebook Tetap Pesat

“Momen penting bagi perusahaan untuk mendengar umpan balik, dan untuk menunjukkan apa yang kami lakukan.”
Teknonisme.com – Saham Facebook Inc naik pada hari Rabu (25/4) lalu, setelah jejaring sosial tersebut melaporkan adanya kenaikan laba 63% yang mengejutkan. Mereka mengklaim, skandal yang terjadi atas kesalahan penanganan data pribadi para penggunanya, justru tak ‘melukai’ bisnis mereka, dan melaporkan adanya peningkatan pengguna Facebook.
Setelah dengan mudah mengalahkan ekspektasi Wall Street yang mengklaim saham Facebook akan terjun, justru saham yang diperdagangkan naik 7,1 persen setelah penutupan di 171 dolar. Peningkatan itu mengurangi jumlah penurunan selama sebulan yang dimulai dengan pengungkapan Facebook pada Maret lalu, terkait penggunaan data Facebook oleh Cambridge Analytice yang telah memanen data penggunanya untuk kepentingan politik.
Skenario Cambridge Analytica, mempengaruhi hingga 87 juta pengguna dan mendorong beberapa permintaan maaf dari Chief Executive Facebook Mark Zuckerberg, yang menghasilkan peraturan baru dan meminta para penggunanya untuk meninggalkan jejaring sosial tersebut. Namun, setelah permintaan maaf itu dilakukan, serta adanya teguran keras dari Uni Eropa terhadap Mark, hingga kini masih belum ada indikasi bahwa pengiklan akan segera ‘dibuang’.
“Semua orang terus berbicara tentang bagaimana hal-hal buruk untuk Facebook, tetapi laporan penghasilan ini bagi saya sangat positif, dan menegaskan kembali bahwa Facebook baik-baik saja, dan mereka akan bisa melalui ini,” kata Daniel Morgan, Manajer Portofolio Senior di Synovus Trust Company, di mana perusahaannya memegang sekitar 73.000 saham di Facebook.
Keuntungan kuartalan Facebook mengalahkan perkiraan analis, karena lonjakan 49 persen dalam pendapatan kuartalan melampaui kenaikan 39 persen dalam biaya dari tahun sebelumnya. Bisnis iklan seluler tumbuh dengan dorongan untuk menambahkan lebih banyak konten video.
Facebook mengatakan, pengguna aktif bulanan pada kuartal pertama naik menjadi 2,2 miliar. Angka itu, menurut Thomson Reuters, naik 13 persen dari tahun sebelumnya dan sesuai dengan harapan.
Perusahaan membalik penurunan kuartal lalu dalam jumlah pengguna aktif harian di Amerika Serikat dan Kanada. Mereka mengatakan, di kedua negara itu, memiliki 185 juta pengguna di sana, naik dari 184 juta pada kuartal keempat.
Hasilnya memberikan titik terang untuk jejaring sosial terbesar di dunia itu, di tengah bulan-bulan berita negatif tentang penanganan perusahaan atas informasi pribadi, serta perannya dalam pemilu dan memicu kekerasan di negara-negara berkembang.
BACA JUGA:
Model Bisnis Facebook
Facebook, yang menghasilkan pendapatan terutama dengan menjual iklan yang dipersonalisasi kepada penggunanya, telah menunjukkan selama beberapa kuartal seberapa tangguh model bisnisnya. Ketangguhan model bisnis mereka selalu tercapi selama pengguna terus datang kembali untuk menggulirkan News Feed dan menonton videonya.
Hal ini memastikan pengguna tidak takut oleh skandal. Chief Financial Officer Facebook David Wehner mengatakan kepada analis pada sebuah pernyataan bahwa biaya tahun ini akan tumbuh antara 50 persen dan 60 persen, naik dari kisaran sebelumnya 45 persen menjadi 60 persen.
Sebagian besar peningkatan belanja Facebook adalah untuk keselamatan dan keamanan, kata Wehner. Kategori ini mencakup upaya untuk mencabut akun palsu, menghapus ujaran kebencian, dan menghapus video kekerasan.
Facebook mengatakan, pihaknya mengakhiri kuartal pertama dengan 27.742 karyawan, naik 48 persen dari tahun sebelumnya.
“Selama laba terus tumbuh pada tingkat yang cepat, investor akan menerima bahwa pengeluaran yang lebih tinggi untuk memastikan privasi dijamin,” kata analis Wedbush Securities, Michael Pachter, sebagaimana dikutip Gadgets Now, Kamis (26/4).
Sudah hampir dua tahun sejak saham Facebook naik 7 persen atau lebih selama hari perdagangan. Mereka naik 7,2 persen pada 28 April 2016, sehari setelah laporan laba kuartal pertama lainnya.
Pendapatan bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham Facebook naik pada kuartal pertama menjadi 4,99 miliar dolar, atau 1,69 dolar per saham, dari 3,06 miliar dolar, atau 1,04 dolar per saham, setahun sebelumnya.
Menurut Thomson Reuters, para analas rata-rata memprediksi keuntungan Facebook saat ini hanya 1,35 dolar per saham. Total pendapatan adalah 11,97 miliar dolar, di atas perkiraan analis yakni 11,41 miliar dolar.
Perusahaan menolak untuk memberikan beberapa rincian yang dicari oleh para analis. Pendapatan tersebut diklaim belum berbagi pendapatan yang dihasilkan oleh Instagram, aplikasi berbagi foto yang dimilikinya, dan mereka menolak untuk memberikan rincian tentang waktu yang dihabiskan di Facebook. Facebook juga memiliki aplikasi smartphone populer Messenger dan WhatsApp.
Skandal Cambridge Analytica, yang telah memicu penyelidikan pemerintah secara global, hanya disebutkan satu kali pada panggilan konferensi satu jam antara analis dan manajemen Facebook, ketika seorang analis bertanya kepada Zuckerberg, apa yang dia pelajari dari kesaksiannya dalam sidang kongres AS.
Zuckerberg mengatakan, dua hari persidangan bulan ini adalah “Momen penting bagi perusahaan untuk mendengar umpan balik, dan untuk menunjukkan apa yang kami lakukan,” sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (26/4).
Baca juga artikel menarik lainnya terkait Facebook atau informasi teknologi terkini lain di Teknonisme.

Cari Info Digital & Teknologi Lebih Banyak:
Enak ya duit mah ngalir terus