Lima Akuisisi Perusahaan Teknologi Bernilai Fantastis

shopee,boostr,tools,shopee tools,shopee booster

Microsoft baru-baru ini membuat geger industri teknologi. Tanpa ada kabar burung sebelumnya, raksasa software ini mengakuisisi LinkedIn, jejaring sosial bagi para profesional.

Nilai untuk mengakuisisi LinkedIn pun tak main-main, pihak Microsoft harus merogoh kocek dalam-dalam karena jumlah untuk mengakuisisinya sebesar 26,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 349 triliun.

akuisisi
Salah satu akuisi yang mengejutkan saat Facebook mengakuisisi WhatsApp (image : tekno.liputan6.com)

Dikutip dari tekno.kompas.com, Microsoft pun telah menambah daftar panjang daftar perusahaan teknologi yang mengakuisisi perusahaan lain dengan nilai yang fantastis. Selain Microsoft, ada juga perusahaan teknologi Dell, media sosial Facebook, serta media penyimpanan Western Digital.

Nah berikut ini daftar 5 perusahaan teknologi yang mengakuisisi perusahaan lain dengan nilai yang fantastis.

1.Dell mengakuisisi EMC

Pada pertengahan Oktober 2015 yang lalu, Dell mengumumkan bahwa telah mengakuisisi perusahaan penyimpanan data EMC dengan merogoh kocek sebesar 64 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 905 triliun. Ini masih memegang rekor akuisisi terbesar sepanjang sejarah industri teknologi.

Dell melakukan hal itu untuk tujuan membantu Dell dalam membuat diversifikasi layanan serta memperbesar skala bisnis cloud. Sekarang ini bisnis PC andalan mereka sedang sepi akibat dari meningkatnya tren perangkat genggam.

Langkah yang dilakukan Dell tersebut agar dapat memperbesar bisnis diluar PC sebenarnya meniru langkah pesaing beratnya. Hewlett-Packard Co (HP), adalah perusahaan pembuat PC nomor dua dunia, telah memisakan bisnis komputer serta printer demi fokus pada bisnis data perusahaan. IBM telah menjual unit PC sejak satu dekade lalu.

2.Facebook akuisisi WhatsApp

Walaupun Facebook telah mempunyai messenger sendiri, masih saja mau membeli perusahaan teks lain. Perusahaan tersebut telah mengakuisisi WhatsApp dengan nilai sebesar 19 miliar dollar AS (sekitar Rp 223 triliun).

Pembayaran tersebut tak sepenuhnya berupa uang tunai. Pada mulanya, Facebook akan membayarkan dana sebesar 16 miliar dollar AS, yang terdiri dari 12 miliar dollar AS saham Facebook serta 4 miliar dollar AS dalam uang tunai.

Facebook juga memberi 3 miliar dolar AS saham terbatas pada pendiri serta karyawan WhatsApp yang kan diberikan selama empat tahun setelah akuisisi selesai.

3.Western Digital membeli Sandisk

Perusahaan media penyimapanan tebukti punya nilai tinggi. Setalah Dell mengakuisisi EMC, kini giliran Western Digital mengakuisisi Sandisk, dengan nilai yang besar pula.

Western Digital perlu merogoh kocek sebesar 19 miliar dollar AS atau sekitar Rp 223 triliun, nilai ini sama saat Facebook membeli WhatsApp. Western Digital lebih kuat untuk berkiprah di pasar enterprise. Perusahaan ini merupakan produsen disk drive terbesar yang bersaing ketat dengan Seagate Technology.

Sedangkan Sandisk sendiri dikenal di ranah konsumen. Pabrikan ini membuat flas disk USB serta chip penyimpanan data pada perangkat mobile. Akuisisi ini bakal memperkuat keduanya pada bisnis penyimpanan digital.

4.Nokia akuisisi Alcatel-Lucent

Saat ini Nokia telah resmi mengakuisi perusahaan layanan jaringan telekomunikasi Alcatel-Lucent dengan mengeluarkan biaya 16,6 miliar dollar AS (setara Rp 215 triliun). Banyak spekulasi muncul dari akuaisisi ini.

Beberapa beranggapan ini merupakan usaha Nokia untuk membidik kembali pasar smartphoen setalah tahun lalu divisi ini dibeli oleh Microsoft. Santer pula kerjasama ini untuk membangun jaringan 5G. Sekarang ini belum ada perusahan yang merilis jaringan 5G.

Beberapa waktu yang lalu, Alcatel-Lucent kerap digosipkan sedang menggarap jaringan 5G. Disinyalir, akuisisi pihak Nokia adalah motif tersembunyi untuk mengantongi paten 5G Alcatel-Lucant.

5.Microsoft beli LinkedIn

Microsoft mengakuisisi LinkedIn dengan nilai sebesar 26,2 miliar dollar AS setara dengan Rp 349,3 triliun. Sebelum akuisisi ini tak ada rumor yang beredar tentang hal ini. Hal ini diumumkan oleh CEO Microsoft Satya Nadella melalui surat digital kepada semua keryawannya.

Hal yang sama juga dilakukan oleh CEO LinkedIn, Jeff Weiner turut mengirimkan surat digital untuk semua karyawannya. Nadella juga menjelaskan bahwa dirinya telah mempelajari bisnis LinkedIn dari jauh-jauh hari.

Ia juga menyakini bahwa hal tersebut dapat meningkatkan kemampuan dari layanan-layanan berbasis cloud Microsoft, misalkan saja Office 365.


Cari Info Digital & Teknologi Lebih Banyak:

Comments

comments