Inilah 7 Pesaing Bitcoin di Dunia

Teknonisme.com – Transaksi mata uang kripto yang sedang naik daun, membuat Bitcoin mengalami lonjakan yang tinggi saat ini. Dari sekitar 1.000 dolar di awal tahun lalu, menjadi 20.000 dolar saat ini.
Pekan ini juga kita akan menyaksikan peluncuran Bitcoin di bursa saham Amerika Serikat pertama kalinya. Bursa derivatif yang berbasis di Chicago Cboe Global Markets meluncurkan Bitcoin futures, yang memungkinkan investor mendapatkan eksposur terhadap mata uang yang dapat diatur.
Lonjakan nilai Bitcoin juga telah membantu lonjakan nilai milik pesaingnya yang juga bermain di ranah mata uang kripto. Rival-rival Bitcoin, seperti Ethereum, Litecoin, dan Ripple juga ikut melejit dalam beberapa minggu terakhir. Berikut kita intip tujuh pesaing Bitcoin yang semakin mendekat, dikutip Gadgets Now, Selasa (2/1).
7 Rival Bitcoin
Ethereum
Ethereum merupakan salah satu pesaing Bitcoin yang paling dekat. Diluncurkan pada 2014, saat ini Ethereum menjadi mata uang kripto paling mahal kedua di dunia. Seperti halnya Bitcoin, Ethereum juga menggunakan jenis jariangan blockchain.
Menurut situs Ethereum Project, Ethereum adalah platform terdesentralisasi yang menjalankan kontrak cerdas, yakni aplikasi yang berjalan persis seperti yang diprogramkan tanpa kemungkinan adanya downtime, penyensoran, kecurangan atau gangguan pihak ketiga.
Perbedaan dari Bitcoin dan Ethereum terdapat pada tujuan dan kemampuan. Blockchain Bitcoin digunakan untuk melacak kepemilikan Bitcoin mata uang digital, sedangkan Ethereum digunakan untuk membangun aplikasi terdesentralisasi. Mata uang yang digunakan Ethereum disebut Eter.
BACA JUGA: Inilah 8 Fakta yang Perlu Kamu Tahu Tentang Bitcoin
Ripple
Menurut banyak pakar industri, Ripple dianggap menjadi penerus ideal dari Bitcoin. Ripple diluncurkan pada 2012 oleh pengembang Bitcoin sebelumnya dan merupakan startup pengguna teknologi blockchain yang sesuai dengan situsnya, yakni menghubungkan bank, penyedia pembayaran, pertukaran aset digital dan korporat.
Ripple juga beroperasi sebagai jaringan pembayaran yang disebut RippleNet, dengan mata uang kripto yang dinamai XRP. Nilai Ripple juga telah melonjak tinggi mengikuti peningkatan nilai Bitcoin. Saat ini Ripple telah mengalami penaikan sebesar 7000 persen dari nilai semula di awal tahun lalu hanya sebesar 0,65 sen.
Di akhir bulan lalu, American Express memperkenalkan pembayaran berbasis blockchain instan menggunakan Ripple. Hal tersebut mejadikan salah satu penggunaan utama teknologi blockchain pertama, yang melakukan database transaksi bersama dalam jaringan internet. Perusahaan keuangan berharap, dengan adanya teknologi tersebut, dapat mengurangi biaya dan kompleksitas proses yang memberatkan, seperti penyelesaian sekuritas dan pembayaran internasional.
BACA JUGA: Transaksi Bitcoin Capai Rekor Tertinggi
Litecoin
Mata uang Litecoin juga merangsek ke daftar pesaing kuat Bitcoin di pasaran transaksi mata uang kripto di dunia. Sampai 12 Desember lalu, Litecoin mengalami kelonjakan 5.700 persen dari awal tahun lalu.
Litecoin merupakan transaksi kripto peer-to-peer yang dibuat Charlie Lee, yang merupakan mantan karyawan Google dan mantan direktur teknik di Coinbase. Diluncurkan pada 2011, Litecoin memiliki kesamaan dengan Bitcoin di sisi teknisnya.
Menurut situs Litecoin.com, “Litecoin disimpan dengan aman di dompet di komputer, laptop, tablet, ataupun smartphone Anda.” Litecoin disebut mengantongi keuntungan tinggi dari aksesnya yang cepat dan berbiaya rendah.
Zcash
Zcash mengklaim sebagai transaksi kripto terbuka yang pertama, tanpa izin yang sepenuhnya dapat melindungi privasi transaksi dengan menggunakan kriptografi zero-knowledge. Diluncurkan pada Oktober 2016, Zcash juga menggunakan jaringan teknologi blockchain, seperti Bitcoin.
Zcash mengatakan dalam situsnya, basis moneter mereka memiliki kesamaan dengan unit mata uang Boshitt, yakni 21 juta Zcash dan ditambang dari waktu ke waktu.
Zcash juga merupakan salah satu token yang langka, seperti Bitcoin yang dapat ditransfer secara global dan ditukar dengan mata uang kripto, ataupun sebaliknya, melalui pertukaran online, transaksi langsung, dan lainnya.
Baru-baru ini Zcash menjadi mata uang digital ketiga yang menerima dukungan dari Bitcoin Investment Trust dan Ethereal Classic Investment.
BACA JUGA: Siapakah Perusahaan Dunia Maya Paling Untung?
Dash
Saingan Bitcoin berikutnya adalah Dash, sebuah transaksi kripto peer-to-peer. Dash dapat digunakan sebagai transaksi mata uang digital yang instan, pembayaran pribadi secara online, dengan menggunakan platform terbuka yang dikumpulan secara aman oleh ribuan pengguna di seluruh dunia.
Menurut situs Coincentral, kelemahan Bitcoin menyebabkan pengembangan mata uang kripto Dash. Tiga manfaat terbesarnya, menurut situs mereka, Dash mengedepankan keamanan, privasi, dan instan; instan yang dimaksud Dash adalah melakukan pengiriman transaksi kurang dari satu detik, melindungi informasi keuangan pengguna dengan menjaga riwayat aktivitas mereka, dan transaksi mereka diklaim dikonfirmasikan oleh 200 TerraHash dari daya komputasi X11 ASIC dan lebih dari 4.500 host di seluruh dunia.
Monero
Monero diklaim sebagai transaksi mata uang kripto yang aman, pribadi, dan tidak dapat dilacak. Mata uang kripto ini diluncurkan pada April 2014, dan telah mengalami pelonjakan pada lima pekan terakhir dengan harga tiga kali lipat dari awal November.
Monero Research Labs juga dikatakan bekerja keras untuk menurunkan biaya transaksi jaringan hingga 80 persen. Pengembang Monero dikatakan sebagai implementasi Bulletproofs untuk menurunkan ukuran transaksi pada jaringan.
Dalam sebuah siaran di situs mereka, Monero mengatakan, secara keseluruhan Bulletproofs merupakan kemajuan besar dalam transaksi Monero. “Kami menghemat ruang penyimpanan yang besar, waktu verifikasi lebih baik, dan biaya transaksi lebih rendah,” ujar mereka, dikutip Gadgets Now, Rabu (3/1).
BACA JUGA: Ransomware, Momentum Bisnis Lebih Perhitungkan Sumber Daya IT
IOTA
IOTA merupakan pesaing Bitcoin lainnya yang saat ini sedang berkembang. IOTA memiliki kapitalisasi pasar sebesar 0,75 sen dolar. IOTA merupakan generasi ketiga perkembangan teknologi blockchain setelah Bitcoin.
Baca juga artikel menarik lainnya terkait Bitcoin atau informasi teknologi lain di Teknonisme.

Cari Info Digital & Teknologi Lebih Banyak:
Latest Comments