Gagal Di Segmen High-end, BlackBerry Bakal Fokus Bikin Handset Mid-range

Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, mungkin ungkapan ini tepat sekali menggambarkan BlackBerry pada saat ini. Setalah mereka mengalami kegagalan untuk melayani segmen High-end sekarang ini BlackBerry akan lebih fokus membuat handset Mid-end.

Dikutip dari beritateknologi.com, dalam sebuah wawancara bersama The National, CEO BlackBerry John Cheng berkata bahwa handset Android pertama miliknya dijual dengan harga yang terlalu tinggi. BlackBerry pun harus mengubah segmen pasarnya mengingat Priv yang dijual seharga $700 tak begitu diminati oleh pasar.
BlackBerry Priv selama ini ditujukan untuk para kalangan enterprise, ataupun kepada gaya bisnis yang lebih tinggi. Chen juga berkata bahwa BlackBerry akan berencana meluncurkan perangkat mid-range pada tahun ini.
Salah satunya akan menampilkan keyboard fisik sama halnya dengan BlackBerry Priv, sementara yang lain akan menjadi ponsel all-touchsreen. BlackBerry pun mengumumkan bahwasannya Priv telah terjual sebanyak 600.000 unit pada kuartal pertama 2016.
Angka tersebut masihlah jauh di bawah dari perkiraan analisis yang memperkirakan akan terjual sebanyak 850.000 unit. Bila BlackBErry ingin menguasai permainan pasar, merkita perlu meilhat seberapa sukses di tahun 2000-an, dan juga mencoba menerapakan ide serta strategi yang sama dan memodrnisasi mereka agar dapat bersaing.
BlackBerry lupa bahwa beberapa tahun yang lalu keberhasilan mereka berkat handset mid-range BlackBerry Curve. Curve adalah handset kepunyaan BlackBerry yang mencangkup berbagai kalangan sehingga semua orang dapat menggunakannya, itu pun menjadi populer di Amerkia Serikat.
Bahkan tetap menjadi populer pada beberapa daerah di dunia, di mana smartphone masih menjadi hal yang baru. Bahkan pada tahun yang sama, BlackBerry juga punya model yang berbeda dan berhungan dengan orang berbeda pula.
Sebagai contoh, BlackBerry Pearl adalah perangkat yang berorientasi pada multimedia yang mampu memainkan video, musik, serta keyboard kompak yang memiliki dua huruf pada satu tombol akan tetapi menawarkan teks prediktif.
Setalahnya ada BlackBerry Curve yang punya keyboard qwerty penuh serta menawarkan pengalaman BlackBerry yang lebih tradisional sementara dengan pemasaran langsung ke konsumen, bukan pada konsumen enterprise.
Sementara BlackBerry Bold adalah seri tertinggi kepunyaa BlackBerry waktu itu. Seri ini menwarkan keyboard yang lebih nyaman, hal yang bisa ditemukan pada BlackBerry Priv. Bold kemudian mempunyai fitur touchscreen yang menggabungkan layar sentuh dengan keyboard fisik.
Sebenarnya Blackberry masih mempunyai peluang besar dengan berfokus pada pasar mid-range, bukannya ikut dengan handset hiigh-end. Selain hal itu, kalangan high-end juga akan lebih memilih smartphone flagship Apple iPhone, Galaxy S series daripada BlacBerry Priv yang dari spesifikasi masih kalah.

Cari Info Digital & Teknologi Lebih Banyak:
Latest Comments