Tektonisme.com – Ketakutan terbesar bagi seorang astronot adalah hilang atau tersesat selama perjalanan angkasa, terutama jika tidak berhasil menyelesaikan misi.

Bagaimana Anda bisa kembali ke tempat yang aman, jika tidak mempunyai arah, tidak ada bantuan dan hanya memiliki persediaan oksigen yang terbatas?

Periset di Draper telah mensiasati hal ini. Mereka baru-baru ini mengajukan permohonan hak paten untuk fitur self-return pada pesawat ruang angkasa yang secara otomatis akan menavigasi kembali ke kapal astronot.

Fitur self-return berfungsi ketika para astronot sedang kehilangan arah, sesederhana dengan menekan tombol panik, maka mereka akan kembali ke airlock.

BACA JUGA:

• Perubahan Rotasi Diprediksi Akan Ada Banyak Gempa di 2018
• Wah! Airbus Akan Tes Drive Mobil Terbangnya Akhir Tahun!

Cara kerja dari fitur ini adalah dengan melengkapi jas dengan sensor yang melacak gerak dan posisi relatif terhadap benda yang relatif stasioner, seperti pesawat ruang angkasa, dengan metode alternatif jika satu sistem atau lainnya tidak berfungsi.

Karena GPS tidak dapat gunakan di luar angkasa, GPS bisa menggunakan navigasi bintang atau navigasi penguat visi untuk mendapatkan koneksi. Draper mengharapkan adanya sistem otonom yang bisa memicu pendorongan mandiri.

Tapi, sistem ini memungkinkan sistem manual yang menggunakan layar in-visor dan isyarat sensorik untuk membimbing kembali astronot pada kapal astronot.

Ini hanya hak paten, dan tidak dijamin akan diterapkan ke luar angkasa dalam waktu dekat. Namun, NASA telah mendukung penelitian Draper dan tertarik untuk memajukan desain pesawat ruang angkasa.

Seperti yang ditulis Draper, “Gagasan dasar ini bisa diterapkan pada siapa pun dengan setelan jas yang mampu membimbing perjalanan pulang yang mendesak, entah itu untuk penyelam laut dalam atau pemadam kebakaran di tengah bangunan yang terbakar,” sebagaimana dikutip dari Engadget, Sabtu (9/12).

Baca juga artikel menarik lainnya terkait tren teknologi atau informasi teknologi lainnya di Teknonisme.

Comments

comments