Filipina Tolak Kehadiran Gojek, Menkominfo: Kami Akan Bantu

shopee,boostr,tools,shopee tools,shopee booster

Teknonisme.com – Rencana Gojek untuk merambah Asia menemui kesulitan. Otoritas transportasi Filipina, menolak Gojek untuk masuk ke pasar negeri tersebut. The Land Transportation Franchising and Regulatory Board atau LTFRB, tidak menyetujui proposal Gojek untuk ekspansi ke pasar Filipina.

Dikutip Viva, penolakan Badan Waralaba dan Pengaturan Transportasi Darat Filipina itu dikeluarkan pada 20 Desember lalu. Dalam proposal yang diajukan, Gojek ingin masuk ekspansi ke pasar Filipina, melalui anak usaha Gojek, yakni Velox Technology Philippines, perusahaan jaringan transportasi lokal yang dimiliki oleh asing.

Aplikasi transportasi online yang dikomandoi Nadiem Makarim itu tidak bisa masuk Filipina karena alasan kepemilikan asing. LTFRB mengeluarkan Resolusi No.096 tertanggal 20 Desember 2018 yang menolak perusahaan lokal Velox Technology Philippines, unit usaha Gojek beroperasi di Filipina.

BACA JUGA: Teknologi Shockbreaker Upside Down Untuk Motor Sport Anda

Konstitusi Filipina mengatur hanya warga negara Filipina, atau perusahaan dengan 60 persen kepemilikan lokal yang bisa mengoperasikan utilitas publik. Konstitusi juga mengatur untuk industri tertentu, kepemilikan lokal harus mencapai 40 persen.

Sementara Gojek mencoba masuk ke Filipina melalui anak usaha bernama Velox Technology Philippines. Sayangnya, sebagian besar kepemilikannya dipegang oleh perusahaan induk Singapura, yakni Velox South-East Asia Holdings.

Atas penolakan itu, Gojek dikabarkan akan terus mengikuti proses yang berlaku di Filipina. Gojek dipandang memungkinkan untuk mengajukan banding atas keputusan badan waralaba transportasi tersebut.

Gojek Ditolak Filipina, Menkominfo Rudiantara Beraksi

Mengetahui kabar tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, menuturkan bahwa dirinya siap beraksi. “Saya akan terus melobi, dan bahkan mendatangi Filipina. Pemerintah dorong Gojek mendulang prestasi di negara lain. Karena nantinya, kan, mereka juga bawa teknisi dan engineer dari sini,” ungkapnya di Jakarta, Rabu, 9 Januari 2019, seperti dikutip Viva.

Pria yang akrab disapa Chief RA ini mengumbar janji apabila unicorn Filipina ingin masuk ke Indonesia, maka pintu akan selalu terbuka lebar.

“Ini bentuk dari asas resiprokal. Saya akan terima dan fasilitasi, tapi tolong juga dong fasilitasi unicorn Indonesia masuk di negara tujuan ekspansi,” tegasnya.

Menurut Rudiantara, saat ini cara bisnis pemerintah sudah berubah. Ekspansi unicorn Indonesia ke negara lain tidak hanya mengharumkan nama negara, namun juga menjadi investasi sumber daya manusia.

 

BACA JUGA: Tips Memilih Helm yang Nyaman untuk Pengendara Berkacamata


Cari Info Digital & Teknologi Lebih Banyak:

Comments

comments