Aplikasi Ini Bisa Selamatkan Penderita Gagal Jantung

Teknonisme.com – Inilah keuntungan hidup di zaman serba digital. Smartphone ditemukan dan dikembangkan menjadi sebuah alat yang tidak bisa lepas dari genggaman tangan manusia.
Berbagai manfaat bisa diperoleh, jika kita bijaksana dalam menggunakannya. Termasuk aplikasi yang ada dalam smartphone. Tidak hanya untuk sekadar bertukar komunikasi dan informasi, tetapi beberapa aplikasi juga bisa digunakan untuk mengukur seberapa sehatnya kita.
Dan baru-baru ini terdapat satu aplikasi baru yang bisa digunakan kapan saja dan dimana saja untuk membantu seseorang yang tiba-tiba mengalami gagal jantung mendadak.
Seseorang yang mengalami gagal jantung bukan berarti jantungnya telah berhenti bekerja, melainkan daya pompa jantungnya menjadi lemah. Karena itu, mereka yang mengalami kondisi ini membutuhkan pengobatan untuk memperlambat perburukan penyakit serta mengontrol gejala selama mungkin.
Dan bagi korban yang terkena serangan jantung mendadak, mereka akan menderita kerusakan otak dalam waktu tiga menit, jika tidak ada pertolongan pertama. Tingkat kelangsungan hidup di luar 30 hari untuk penderita gagal jantung juga hanya akan bertahan sekitar 10 persen.
BACA JUGA:
Pada sebagian besar kasusnya, gagal jantung merupakan kondisi seumur hidup yang tidak dapat sembuh sepenuhnya. Dalam kasus demikian, penanganan yang terdiri dari kombinasi obat-obatan, peralatan penopang jantung, dan operasi perlu dilakukan sesuai dengan keadaan penderita.
Dan kabar baiknya, BC (British Columbia) Emergency Health Services (BCEHS) di Kanada meluncurkan aplikasi PulsePoint gratis pada hari Rabu (31/1) kemarin.
Aplikasi ini memberikan informasi penting dalam kasus gagal jantung mendadak, di mana hitungan menit dapat mengurangi kerusakan pada otak dan mencegah kematian.
“Ini bisa mengubah kita semua dari pengamat menjadi penyelamat hidup seseorang,” kata Linda Lupini, Wakil Presiden Eksekutif Otorita Pelayanan Kesehatan Provinsi dan B.C Pelayanan Kesehatan Darurat, dikutip dari CBC, Kamis (01/2).
Pengguna smartphone yang mendownload PulsePoint akan terhubung ke sistem pengiriman darurat BCEHS. Saat serangan jantung tiba-tiba dilaporkan terjadi pada 911, petugas operator akan mencari lokasi yang digunakan pengguna aplikasi untuk melaporkan kepada paramedis terdekat.
BACA JUGA: Tips Minimalisir Kuota Data Internet Untuk WhatsApp
Sementara paramedis sedang dalam perjalanan, pengguna aplikasi ini akan dilatih untuk memberi CPR dari aplikasi tersebut. Pada tahun 2017, paramedis BCEHS menanggapi 7.101 kasus gagal jantung. Dan saksi yang bisa melakukan CPR sekitar 25 persen dari kasus tersebut.
Meskipun aplikasi ini baru diluncurkan di Kanada, penulis berharap bahwa artikel ini dapat memberi inspirasi untuk para pembuat software dan aplikasi untuk mencoba mengembangkan ini di Indonesia.
Karena di Indonesia sendiri dalam survei Sample Regristration System (SRS) pada 2014 di Indonesia menunjukkan, Penyakit Jantung Koroner (PJK) menjadi penyebab kematian tertinggi pada semua umur setelah stroke, yakni sebesar 12,9%.
Data World Health Organization (WHO) tahun 2012 menunjukkan 17,5 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit kardiovaskular atau 31% dari 56,5 juta kematian di seluruh dunia. Lebih dari 3/4 kematian akibat penyakit kardiovaskular terjadi di negara berkembang yang berpenghasilan rendah sampai sedang.
(Reporter: Muthia Mawardha)
Baca juga artikel menarik lainnya terkait Apps Development atau informasi teknologi terkini lain di Teknonisme.

Cari Info Digital & Teknologi Lebih Banyak:
1 Comment