Saturday, 23 September 2023

Apa yang Akan Terjadi Tanpa Net Neutrality?

shopee,boostr,tools,shopee tools,shopee booster

Teknonisme.com – Pekan lalu, FCC (Federal Communication Commision) atau Komisi Komunikasi Federal di Amerika Serikat telah mengumumkan akan menghapus net neutrality di negaranya. Menurut mereka, net neutrality yang mengandung unsur keadilan dan keseteraan tanpa diskriminasi itu tak memberikan apapun kepada Amerika.

Hal itu menimbulkan kecaman dari berbagai pihak. Berdasarkan hasil voting dari 1.077 pemilih terdaftar di Amerika, yang dilakukan Program Public Consultation dari Universitas Maryland (PPC) dan dikeluarkan oleh organisasi nonpartisan Voice of the People di Amerika, menunjukkan bahwa mayoritas warga Amerika menolak penghapusan net neutrality di sana. Sebanyak 83 persen menolak usulan Komisioner FCC Ajit Pai yang menginginkan net neutrality untuk dihapuskan.

Banyak kalangan menyatakan keputusan penghapusan net neutrality di Amerika adalah kemunduran dari perkembangan teknologi, khususnya internet di sana. Tidak hanya itu, dengan penghapusan net neutrality, artinya ketidakadilan bagi website atau situs dan penyedia jasa konten melalui internet akan gulung tikar, karena akan dimonopoli oleh perusahaan-perusahaan teknologi besar.

Tanpa adanya net neutrality, maka ISP (sebagai penyedia layanan internet) akan memblokir, memperlambat, atau mempercepat dan memberikan akses khusus kepada konten atau situs tertentu. Tergantung perusahaan mana yang mampu membayar ISP di Amerika sebagai mitranya dalam membeli jaringan layanan yang disediakan.

“Keputusan menghapus net neutrality akan menimbulkan kecaman dan melawan yang akan dilakukan warga Amerika dan perusahaan penyedia konten atau situs dengan tegas terhadap keputusan FCC,” ujar Steven Kull, direktur PPC, dikutip dari Forbes, Senin (25/12).

BACA JUGA:

Bagaimana kondisi jika net neutrality dihapuskan?

Pertanyaan-pertanyaan yang akan timbul adalah apakah tanpa net neutrality berarti kita harus mulai membayar lebih ekstra untuk mengakses situs-situs yang tidak tersedia atau diblokir di ISP?

Jawabannya, ya. Lalu jika harus membayar, seberapa burukkah internet tanpa net neutrality? Mari kita menjawab dengan perbandingan yang saat ini terjadi di Portugal, di mana mereka tidak menyediakan net neutrality sebagai kebijakan dari ISP.

Di Portugal dan di Spanyol, penyedia jasa layanan internet akan menawarkan paket yang menghitung data secara berbeda berdasarkan aplikasi-aplikasi yang ingin Anda gunakan. Ingin streaming video seperti Netflix? Jika Anda tidak ingin membayar data yang harganya selangit, maka Anda bisa menambahkan 10 dolar ke dalam penawaran paket tersebut.

Ingin mengakses situs Facebook dengan harga murah? Cukup membayar paket khusus jaringan sosial bulanan yang disediakan. Dengan kebijakan ini, Anda akan tunduk dengan pada kebijakan-kebijakan yang diterapkan perusahaan seluler yang Anda gunakan di negara Anda. Artinya, harga yang ditetapkan perusahaan seluler akan berbeda-beda, sesuai paket yang akan Anda pilih, dan tidak bisa mengakses dengan bebas, karena paket yang dipilih sesuai dengan daftar aksesibilitas yang akan dipakai.

Dengan demikian, kematian keterbukaan dan keadilan internet di Amerika melalui net neutrality akan membuat keterpurukan penggunaan internet di sana, tidak hanya bagi konsumen, namun juga pebisnis.

Kematian net neutrality di Amerika Serikat, kemungkinan akan menjadi tonggak awal lambatnya memutar video, halaman website lambat dibuka, gambar-gambar lambat termuat, dan hanya akan memusatkan kecepatan dan keistimewaan internet kepada perusahaan yang membayar ISP sebagai mitra.

Anda mungkin tidak akan terblokir dari apapun, tapi Anda harus mendaki sampai ke puncak untuk mendapatkannya. Persaingan bisnis di sektor ini pun akan mulai saling memakan satu sama lain, yang akan menimbulkan monopoli dari perusahaan-perusahaan teknologi besar saja, seperti Google, Facebook, dan Netflix.

Seorang analis dari Cowen & Co. Paul Gallant mengatakan, “Saya tidak berfikir perusahaan seacam Google, Facebook, dan Netflix memperdulikan hal ini, karena mereka tidak butuh proteksi khusus. Mereka punya kekuatan besar untuk tidak tenggelam dari kebijakan ISP dari FCC ini,” ujarnya, dikutip dari Bloomberg, Senin (25/12).

Baca juga artikel menarik lainnya terkait bussiness atau informasi teknologi lain di Teknonisme.

 


Cari Info Digital & Teknologi Lebih Banyak:

Comments

comments